Wednesday, February 10, 2016

Review: Bellamore A Beautiful Love To Remember by Karla M. Nashar

Bellamore A Beautiful Love To Remember 

Penulis: Karla M. Nashar 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama 
Release: 2007 
Format: Paperback 
Tebal: 264 halaman 
Bahasa: Indonesia 
Genre: metropop, romance, contemporary 
Rating: 3,5 of 5 stars 

Sinopsis dari Goodreads


"But  what do you do if you get horny?" 
Demi Zeus dan para dewa Yunani lainnya!!! What is it with this man?!!!
Pria dihadapanku ini, yang kukenal belum sampai sebulan, bukan pacarku, bukan sahabatku, tidak juga punya hubungan darah apapun denganku, hanya rekan bisnis, tapi ingin tahu apa yang kulakukan jika libidoku sedang naik?!?!?!
He's got to be kidding me!!!!

Awalnya nama Fabian Ferdinandi bagiku sama artinya dengan kejengkelan tak berujung. Pria Italia itu sangat tahu bagaimana membuat seluruh syarafku menegang cepat dan membuat setiap percakapan kami berakhir dengan kemarahan dipihakku. Namun yang paling menyebalkan adalah, Fabian sangat tahu bagaimana membuatku tampak seperti alien karena usiaku yang sudah 27 tahun ini, aku memutuskan untuk tetap mempertahankan VIRGINITY-ku.Sesuatu yang menurutnya sangat absurd untuk wanita seperti aku.

Setidaknya begitulah. Sampai akhirnya waktu memisahkan dan mempertemukan kami lagi pada suatu pagi yang beku di Time Square. Namun seiring musim berganti di New York, aku pun harus menghadapi kenyataan mengejutkan tentang Fabian. Dan perasaanku sendiri terhadapnya.


My Review 

“Some things better left unspoken” 


Awal cerita yang ringan, menggugah, dan penuh humor. Lana seorang wanita karir yang baru saja single, karena baru saja putus dari pacarnya Tristan dengan alasan Lana memegang prinsipnya, 'sex after married'. Kemudian Fabian, laki-laki Itali yang menjadi perwakilan dari perusahannya di Itali yang bekerja sama dengan perusahan tempat Lana. 

Singkat cerita Fabian yang tahu kalau tentang Lana pun tak pernah bisa mengerti bagaimana bisa ada wanita yang sudah menginjak 27 tahun dan masih virgin, yang berakibat Fabian selalu menggodanya. Well, seperti yang tertulis di awal sinopsis.. hampir semua godaan Fabian selalu menjerumus ke obrolan dewasa a.k.a sex. Dari semua godaan-godaan yang selalu membuat Lana jengkel dan membuatnya Fabian tak pernah absen dari pikirannya. Sampai Lana tak mengerti lagi apakah perasaannya masih tetap benci atau sudah menyeberang menjadi suka. 

Seperti kisah cinta kebanyakan yang bermula dari saling membenci ini, ketika Lana menyadari perasaannya semua sudah terlambat. Fabian sudah tidak berada di Indonesia lagi. 

Kemudian ketika takdir mempertemukan mereka lagi di New York semua sudah tidak sama lagi. 

Apakah mereka bisa bersatu? Apakah cinta cukup untuk mempersatukan mereka? 



“I guess god simply wants me to meet many wrong people before I meet the right one.” 
*
*
“I won't cry because it came to an end, but I will smile because it happened”

No comments:

Post a Comment